Balasan Bagi Pemimpin Yang Adil
Suatu hari, Al-Ma'mun, khalifah ke-7 yang berkuasa tahun 813-833 Masehi, mendengar kabar bila Raja Kisra, penguasa daratan Persia yang telah usang meninggal dunia, dahulunya raja yang selalu berperilaku adil. Bahkan saat akhir hayat menjemput, raja penyembah api itu tetap konsisten menjunjung tinggi keadilan untuk rakyatnya.
Sebelumnya, Kisra merupakan raja Persia yang hidup pada periode Nabi Muhammad SAW. Dahulu, nabi pernah mengirimkan surat kepada Raja Kisra, mengajaknya memeluk Islam. Namun Raja Kisra menolak usul itu, bahkan surat Rasullulah SAW disobek.
"Aku pernah dengar, bahwa bumi tidak akan merusak badan para raja yang berbuat adil," Kata Al-Ma'mun mirip dikutip dari buku kisah keadilan para pemimpin Islam goresan pena Nasiruddin.
Untuk mengambarkan kebenaran tersebut, Al-Ma'mun bersama beberapa pleton prajuritnya bergegas menuju negeri Kisra yang sudah menjadi wilayah kekuasaan Islam. Setelah sekian usang menempuh perjalanan, jadinya Al-Ma'mun hingga di tempat yang sangat teduh, lokasi makam Raja Kisra.
Segera beliau memerintahkan pasukannya untuk membongkar makam. Betapa terkejutnya Al-Ma'mun melihat kondisi jenazah Raja Kisra. Badannya tetap utuh tidak rapuh dimakan hewan tanah, dan juga pakaian yang dikenakan sang raja tetap baru dan tidak berubah sama sekali.
Tidak hanya itu, Al-Ma'mun juga melihat cincin yaqut berwarna merah yang terbuat dari watu bury merah, di jari mayit Raja Kisra. Cincin yaqut merupakan simbol pemeluk Majusi.
Seketika itu ia percaya akan keberadaan kabar yang pernah diterimanya. "Dia adalah seorang Majusi yang menyembah api, tetapi Allah SWT tidak mengabaikan kebaikan keadilannya terhadap rakyat," kata Al-Ma'mun.
Setelah menerima kebenaran, segera Al-Ma'mun menutup kembali makamnya. Bahkan untuk menghormati keadilan sang raja, khalifah menutup mayit dengan pakaian sutera yang dilapisi emas. Untuk menjaga makam dari upaya pencurian oleh pihak tertentu, Khalifah Al-Ma'mun menutup kuburannya dengan cairan timah.
Sumber