Dongeng Wangsit Islam : Bejo Sang Pembeli Nasi Kuah

Bejo menyinggahi warteg yang dindingnya hampir lapuk dan bermaksud memesan makanan.

"Bu, pesan nasi sebungkus + kuah sayur ya."
Ibu : "Itu aja nak? Lauknya apa?"
"mmm.. Ga usah pake lauk bu." Jawab Bejo pelan.

Ibu penjual warteg dan suaminya saling berpandangan sejenak, kemudian menuruti impian Bejo.
Besoknya, Bejo dtg lagi memesan nasi dan kuah tanpa lauk.
Ibu warteg bertanya kenapa ia tdk pernah memesan lauk utk adonan nasinya.


Bejo menjawab : "Iya Bu, duit saya cuma cukup segitu. Saya nge kost disini, sambil kuliah di univ xxx jurusan Teknik Sipil. Nanti kalau bulan muda aku beli nasi campur lauk deh bu. Hehehe."

Ibu setengah baya ini termangu, beliau bermaksud membungkus masakan Bejo sambil menyelipkan ayam goreng dlm bungkusan. Ada iba dlm hati Ibu dan Bapak yg setengah baya ini.

Besoknya Bejo dtg lagi mengucapkan terimakasih, dan begitulah kejadian berlalu, hampir 3kali seminggu sang Ibu warteg yang murah hati itu menyelipkan lauk di pesanan Bejo tanpa harus membayar.

Enam bulan berlalu bahkan bertahun-tahun, ternyata Bejo sudah tak pernah lagi mengunjungi warteg tersebut.
Mungkin Bejo sudah akhir kuliah. Ibu dan Bapak penjual warteg pun sudah tidak berjualan lagi, mereka hanya tinggal di rumah bau tanah yang sudah usang itu dan hanya berharap dukungan dari anak mereka yang disekolahkan diluar kota.

Kadang sesekali si Bapak mengingat Bejo si pembeli nasi dan kuah itu dan bertanya pada istrinya bagaimana kira2 nasibnya. Tapi mereka tidaklah tau.

Suatu hari ada seorang cowok mendatangi rumah tersebut, dan meminta Ibu dan Bapak tua ini mendatangi Bos perjaka itu.

Ibu dan Bapak heran alasannya mereka tidak merasa punya anak atau saudara seperti yg dimaksud perjaka itu. Namun mereka menurut saja.

Pemuda itu mengantar Ibu dan Bapak bau tanah ke rumah Bos yang dimaksud perjaka. Ibu dan Bapak tua itu tercengang kaget melihat sosok yang mapan dan berwibawa bangun didepan mereka, orang yang dikatakan Bos itu memeluk mereka sambil berkata :

"Bu, Pak.. Saya yaitu Bejo, pemuda kurus yang dulu sewaktu kuliah suka membeli nasi+kuah diwarteg kalian. Saya sudah menamatkan S2 saya dari luar negeri berkat beasiswa, dan skrg dipercaya mengelola beberapa proyek dibeberapa kota."

Bejo menambahkan lagi "Terimakasih buat bantuan kalian dulu, yang suka memberi makan gratis pada saya, aku berhutang budi pada Ibu dan Bapak. Kalau tidak keberatan, tinggallah bersama aku karna bekerjsama semenjak kecil aku telah kehilangan ibu, dan setahun yang lalu saya kehilangan ayah saya."

========

HIKMAH: Jangan mengharap akhir dari seseorang ketika anda membantunya meski pada dasarnya balasan atas kebaikan kita itu pasti ada ( Walau Bukan Dari Orang Tersebut ). Bantulah jika mampu membantu, tak peduli besar atau kecil. Karena sebenarnya memberi adalah menabung, dimana kita akan menuai apa yang kita perbuat.

Nb : Cerita Ini Hanya Fiksi Namun Bisa Di Jadikan Motivasi untuk berbuat kebaikan alasannya Pada dasarnya Kebaikan Pasti akan Di Balas Allah SWT Selama kita Ikhlas

Subscribe to receive free email updates: