5 Sedekah Yang Disarankan Oleh Rasulullah Saw
Manusia satu sama lain selalu saling membutuhkan. Sebab manusia yakni makhluk sosial. Dalam agam Islam, umatnya selalu dianjurkan untuk selalu membantu saudara-saudaranya yang membutuhkan perlindungan. termasuk didalamnya yakni berzakat. Sedekah merupakan amalan yang bersifat sosial (al-muta’ddiyah). Artinya, keuntungannya tidak hanya dirasakan oleh orang yang mengerjakannya, namun juga mampu dirasakan oleh orang lain. Kebanyakan orang memahami sedekah hanya sumbangan sejumlah uang kepada orang miskin atau mereka yang tidak berkemampuan.
Sehingga, seolah-olah sedekah hanya “dimonopoli” oleh orang kaya atau kalangan tertentu saja. Sebenarnya sedekah tidak selalu berbentuk sumbangan material/kebendaan. Sedekah juga boleh bermakna sumbangan yang bersifat manfaat dan lain-lain.
 |
| 5 Sedekah yang Disarankan oleh Rasulullah SAW |
Dalam pembahasan kali ini, perihal jenis-jenis sedekah yang bukan bersifat kebendaan yang diterangkan di dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahu-membahu Rasulullah SAW bersabda:
Artinyanya, “Setiap anggota tubuh manusia diwajibkan berzakat setiap harinya selama matahari masih terbit; kamu mendamaikan antara dua orang yang berselisih yakni sedekah; kamu menolong seseorang naik ke atas kenderaannya atau mengangkat barang bawaannya ke atas kenderaannya yaitu sedekah; setiap langkah kakimu menuju kawasan shalat juga dihitung sedekah; dan menyingkirkan duri dari jalan yaitu sedekah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dari hadits di atas dapat memberi pengertian perihal perlunya sedekah yang dilakukan oleh seseorang dalam hidupnya selama matahari masih terbit (selama dunia belum kiamat)? Di antara sedekah yang dianjurkan dalam hadits di atas yakni:
1. Mendamaikan Orang yang Bersengketa
Jika ada dua orang yang bersengketa dan meminta derma kita, maka kewajiban kita yakni mendamaikan perselisihan mereka. Hal ini di kira sebagai sedekah.
2. Menolong Orang Lain Menaiki Kenderaan
Jika ada orang yang sakit atau orang renta yang meminta tolong untuk menaiki kenderaannya. Pertolongan tersebut dianggap sebagai sedekah.
3. Mengangkat Barang Orang Lain
Membantu orang lain mengangkatkan barang bawaannya untuk meringankan beban yang dibawanya, maka hal itu pun sudah di anggap sebagai sedekah.
4. Melangkah ke Tempat Shalat
Setiap langkah kaki kita atau menaiki kenderaan menuju ke tempat ibadah untuk mendirikan shalat 5 waktu sudah dianggap sebagai sedekah. Oleh sebab itu ringankan langkah kaki kita untuk menuju ke kawasan ibadah setiap kali azan berkumandang.
5. Membuang Duri di Jalan
Jika kita menjumpai sesuatu di jalanan yang akan menghalang perjalanan seseorang seperti duri, paku, beling atau lainnya. Membuang atau mengetepikannya ialah sedekah bagi mereka yang melakukannya.
Para ulama beropini ihwal hadis di atas:
-Imam Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sedekah di sini adalah sedekah yang dianjurkan, bukan sedekah wajib.
-Ibnu Bathal dalam Syarah Shahih al-Bukhari menambahkan bahwa manusia dianjurkan untuk sentiasa menggunakan anggota tubuhnya untuk kebaikan. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
-Penulis kitab ‘Umdatul Qari Badruddin al-Ayni beropini bahwa segala amal kebaikan yang dilakukan atas dasar keikhlasan, ganjaran pahalanya sama dengan pahala sedekah.
-Dalam kitab Adab al-Mufrad, al-Bukhari meriwayatkan, apabila seorang tidak bisa untuk melakukan perbuatan yang disebutkan di atas, memadai ia menahan dirinya untuk tidak menganggu orang lain. Kerana secara tidak eksklusif, ia sudah memberi (sedekah) keamanan dan menjaga keselamatan orang banyak.
Selama kita mampu melaksanakan banyak hal, peluang untuk berzakat masih terbuka luas. Sedekah tidak hanya berupa wang, tetapi juga memanfaatkan anggota badan kita untuk orang lain dalam perkara yang baik. Secara umumnya, segala bentuk amalan yang dilakukan anggota tubuh tubuh kita, akan dinilai sebagai sedekah oleh Allah SWT bila dilakukan dengan penuh keikhlasan dan semata-mata mencari keridhaan Allah SWT.