Benarkah Catatan Amal Ditutup Pada Malam Nisfu Sya'ban ?

Bulan sya'ban merupakan bulan pertengahan antara bulan rajab dan ramadhan. Bulan ini juga dikenal sebagai bulan lalai. Sebab pada bulan ini kebanyakan orang lebih sibuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan.

Padahal Rasulullah SAW sangat mengasihi bulan ini. Bahkan ia bersabda bahwa bulan Sya'ban ialah bulannya. Oleh alasannya itulah beliau memperbanyak amalan di bulan Sya'ban.

ban merupakan bulan pertengahan antara bulan rajab dan ramadhan Benarkah Catatan Amal Ditutup Pada Malam Nisfu Sya'ban ?
Benarkah Catatan Amal Ditutup Pada Malam Nisfu Sya'ban ?
Terlebih lagi pada bulan ini terdapat malam nisfu Sya'ban. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ada banyak keutamaan malam nisfu Sya'ban, salah satunya ialah ditutupnya catatan amal manusia. Sehingga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di malam tersebut. Lantas, benarkah hal tersebut ? Berikut ulasannya.

Meskipun ada banyak sumber yang menyebutkan perihal keutamaan malam nisfu Sya'ban, ternyata tidak ada satupun dalil shahih yang menyebutkan bahwa catatan amal manusia ditutup pada malam nisfu Sya'ban. Sebagian ulama beranggapan bahwa mungkin terjadi kesalah pahaman atau penafsiran yang keliru terhadap hadits Rasulullah SAW.

Disebutkan dari Usmah bin Zaib, beliau bertanya, "Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana anda berpuasa di bulan Sya’ban?” Rasulullah SAW bersabda, “Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini ialah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan aku ingin dikala amal aku diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.’” (HR. An Nasa’i 2357, Ahmad 21753, Ibnu Abi Syaibah 9765 dan Syuaib Al-Arnauth menilai ‘Sanadnya hasan’).

Dalam hadits ini Rasulullah SAW sama sekali tidak menyebutkan tentang penutupan catatan amal, melainkan pelaporan amal dibulan Sya'ban. Oleh balasannya ia memperbanyak puasa dibulan Sya'ban.

Kemudian tidak pula disebutkan pada tanggal berapa di bulan Sya'ban pelaporan itu dilakukan. Bahkan hadits menunjukkan bahwa hal tersebut terjadi selama satu bulan. Sehingga puasa yang dilakukan Rasulullah SAW dibulan Sya'ban ini tidak pilih-pilih tanggal. Bahkan beliau tidak menganjurkan agar kita menentukan pertengahan Sya'ban untuk berpuasa. Namun yang beliau lakukan adalah memperbanyak puasa selama bulan Sya'ban.

Selain itu dalam hadits tersebut tidak sedikitpun disebutkan wacana adanya penutupan catatan amal. Rasulullah SAW hanya menyampaikan bahwa dikala di bulan Sya'ban terdapat pelaporan amal dan bukan penutupan amal.

Sejatinya di dalam Islam tidak ada istilah penutupan catatan amal. Sebab kaum muslimin dituntuk untuk selalu berinfak sampai kematian menjemput. Bahkan dalam surah Al Hijr Allah SWT telah berfirman bahwa, “Beribadahlah kepada Tuhanmu sampai datang kepadamu Al-Yaqin.” (QS. Al-Hijr: 99)

Para ulama menafsirkan Al-Yaqin ini sebagai maut. Sehingga hanya kematianlah yang akan menghentikan seluruh amal perbuatan insan. Dengan demikian, semua insan diperintahkan untuk terus beribadah sampai akhir hayat menjemputnya.

Akan tetapi, meski beliau telah meninggal namun catatan amalnya masih belum ditutup. Sebab masih ada amal yang tetap mengalirkan pahala meski seseorang telah meninggal dunia. Sebagaimana disebutkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, " Apabila seseorang sudah meninggal maka seluruh amalannya terputus kecuali dari tiga perkara (yaitu) dari sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan dan anak shalih yang mendo’akannya."

Disamping itu yang namanya istiqamah itu tentu saja tidak ada putusnya. Sebagaimana jawaban Imam Ahmad saat ditanya, "Kapan waktu untuk istirahat? " Beliau menjawab, "Ketika pertama kali kita menginjakkan kaki di nirwana."

Oleh karena itu, tidak ada istilah catatan amal ditutup. Sebab seorang hamba diperintahkan untuk selalu beribadah sampai akhir hayat menjemputnya. Selain itu amal kita dihisab tidak hanya ketika malam nisfu Sya'ban, namun juga di bulan-bulan lainnya. Dan biar Allah SWT meringankan langkah dan hati kita untuk terus istiqamah meniti jalan kebenaran. Amin.

Subscribe to receive free email updates: