Naskah Pildacil - Memahami Fitrah Kepemimpinan

 menunjukkan jalan menuju kehidupan yang abadi Naskah Pildacil - Memahami fitrah kepemimpinan
Naskah Pildacil - Memahami fitrah kepemimpinan

Assalamu alaikum Wr. wb

Innal hamda lillah wasyukron lillah. wassholatu wassalamu 'alaa Rosulillah, wa ala 'alihi washohbihii wassallam. ammaa ba'du.

Segala puji tetap milik Allah, yang telah memberi tanpa pamrih, dengan anugerah yang tiada henti, menunjukkan jalan menuju kehidupan yang kekal, inilah hidayah yang patut kita syukuri.
Rahmat serta keselamatan kita curahkan kepada Nabi kita Muhammad Saw. sebagai juru kunci kehidupan akherat, pembimbing umat pada kehidupan yang serba maksiat, dimana tanda kiamat sudah dekat.

Dewan juri yang saya hormati, sobat-sobat seperjuangan yang cendekia dan budiman.

Tema bahasan Saya kali ini yaitu Memahami fitrah kepemimpinan

Teman-sobat, tahu nggak?.....................
Kalo setiap manusia yang diciptakan itu, dibekali dengan jiwa kepemimpinan, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, bawah umur, bahkan sampai nenek-nenek sekalipun termasuk teman-sobat semua........ kita kan Khalifah, gitu loh!!!
Tapi sayang seribu sayang, masih banyak orang yang nggak ngerti akan hal itu,

Padahal Rasulullah Saw. Telah mengingatkan dalam sabdanya:
“Kullukum Raa’in Wakullukum Mas’ulun ar roiyyatih...”
yang artinya: setiap kamu itu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya.

Jadi kita semua ialah pemimpin, yang pasti akan ditanyai pertanggung jawabannya di akhirat kelak. Orang bau tanah pemimpin bagi anak-anaknya, Guru pembimbing bagi siswanya, Pemerintah Pemimpin bagi Rakyatnya
Paling tidak kita ialah pemimpin bagi diri sendiri, Dan seterusnya.....

Tapi anehnya sahabat-sahabat, begitu banyak orang yang telah dibutakan oleh cinta dunia, cinta harta, cinta pangkat dan jabatan, bahkan rela melaksanakan segala cara demi medapatkan apa yang menjadi ambisinya.

Kaprikornus tidak heran lagi, klo ada insan yang berbuat semena-mena alasannya adalah mengandalkan kekuasaanya serta kekuatannya. Itu semua disebabkan karena tertutupnya jiwa kepemimpinan yang ada pada diri mereka.
Bukannya membina tapi membinasakan, harapannya memimpin, eh, malah membanting....

Bahkan yang lebih paranya lagi, banyak dari pejabat-pejabat yang sama sekali tidak menyadari kalo dirinya yaitu pemimpin,,,,, mereka hanya tahu dirinya sebagai penguasa,,,,,,,

Padahal Pemimpin dan penguasa itu pengertiannya beda loh....................
Pemimpin adalah orang yang mampu dijadikan pola dalam berbuat, tauladan dalam bertingkah laris dan santun dalam berkata,
Sedangkan Penguasa yakni mereka tahunya hanya sekedar mengumpulkan harta untuk makan, makan dan makan bahkan klo perlu saudara sendiri pun ikut dimakannya pula.

Dewan juri yg saya hormati, sahabat-sobat seperjuangan yg cendekia dan budiman.

Maka dari itu, marilah kita memanfaatkan potensi kepemimpinan yang kita miliki supaya kita mampu menjadi pemimpin-pemimpin yang ideal untuk bangsa dan negara ini ke depan, adalah dengan cara mengidolakan Rasulullah Saw. serta mengikut jejak ketauladannya.

Akhir kata, jikalau ada piring yang pecah jangan disimpan di dalan peti, bila ada kata-kata Saya yang salah, jangan disimpan di dalam hati.

Burung Irian burung Cenderawasih, cukup sekian terima kasih.....

Minallahil musta’aan, wa ‘alaihi Qosdhus sabiil 

Wassalamu alaikum warahmatulaahi wabarakaaaaatuh.......

Baca juga : Menuntut Ilmu Tiada Jemu

Subscribe to receive free email updates: