Kapten Asal Korea Dan 37 Prajuritnya Sama Sama Masuk Islam
Kapten San dan pasukannya bertugas di wilayah Irbil, Irak Utara. Saat bertugas di wilayah tersebut, beliau sering mengamati orang-orang muslim sholat berjamaah di masjid, kebetulan markas pasukannya berada dekat masjid. Ia sangat tertegun dengan gerakan-gerakan sholat. Karena dihinggapi rasa penasaran, dia mencoba menirukan seluruh gerakan sholat dan dipraktikkan di kamarnya sendirian. Pada ketika mempraktekan itulah dia merasakan ada ketenangan, dan perasaan damai dalam hatinya.
Itulah sebabnya, gerakan-gerakan sholat tersebut kemudian beliau jadikan program meditasi di pasukan yabg dia pimpin (disamping Yoga), dan ternyata sebagian besar prajurit setelah mempraktikkan gerakan-gerakan sholat tersebut mencicipi hal yang sama, mereka juga merasa lebih tenang dan tenang.
Sejak itu Kapten San berinisiatif mempelajari Islam untuk mengenalnya lebih dalam lagi, dan kesudahannya beliau memutuskan untuk memeluk Islam.
Ketika niatnya ingin memeluk Islam disampaikan kepada prajurit-prajuritnya, beliau berkata: “Aku telah menemukan cahaya kehidupan yang bahu-membahu, aku ingin berada dalam cahaya itu, dan cahaya itu ialah Islam”.
Tanpa ia duga, secara impulsif 37 prajurit yang dia pimpin mengangkat tangan mereka, sebagai tanda ikut bersama komandanya – untuk juga memeluk Islam.
Sumber