Cerita Nabi Ibrahim As Dan Empat Ekor Burung

Empat ekor burung dilatih oleh sang tuan. Acap kali dipanggil, mereka akan segera mendatangi "instruktur"nya itu meski berlokasi amat jauh. Burung-burung itu amat jinak dan menuruti setiap panggilannya. 

Namun suatu hari, sang tuan menebas burung itu satu persatu. Tak hanya dibunuh, burung-burung anggun itu juga dicincang hingga tubuh mereka terpotong-potong menjadi banyak bab. Si pemilik burung itu pun mencampur adukan serpihan-pecahan tubuh hewan peliharaannya.


Ia lalu menaiki bukit lalu menaruh seperempat bagian cacahan daging. Kemudian menuju bukit lain dan melaksanakan hal sama. Demikian seterusnya hingga empat bukit.

Pria itu pun kemudian turun dari bukit dan berjalan menjauh. Seakan tak pernah mencincang hewan yang sudah dipelihara dan dilatih tersebut, ia pun lalu memanggil mereka dengan usul dan tepukan. Tak lama binatang-hewan yang sudah mati itu mendatanginya dengan kondisi utuh dan hidup. Menakjubkan! Padahal empat burung itu telah dibunuh bahkan dicacah. Potongan tubuh mereka pun bahkan dipisah-pisah jauh. Namun keempatnya hidup kembali.

Pemilik empat burung itu bukan lain sang nabiyullah yang hanif, Nabi Ibrahim 'alaihis salam. Apa yang dikerjakan dia pun bukan tanpa arti. Bermula dikala bapak agama samawi tersebut melihat bangkai hewan hingga tinggal tulang belulang. Ibrahim yang tengah mencari ketauhidan pun bertanya-tanya, bagaimana Allah menghidupkan kembali bangkai dan jazad yang telah mati.


                                                                                           *****


Nabi Ibrahim pun berseru meminta kepada Allah, "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati," pinta dia. 

Allah pun berfirman, "Belum yakinkah kau?" 

Ibrahim pun menjawab, "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi supaya hatiku tetap mantap (dengan imanku)," ungkapnya. Allah pun kemudian memperintahkan apa yang dilakukan Ibrahim tersebut. 

Allah berfirman: "Kalau demikian tujuanmu, ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. Letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bab dari bab-bab itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka tiba kepadamu dengan segera," firman Allah.

Nabi Ibrahim pun segera melaksanakan panduan Allah. Beliau melatih empat ekor burung sampai jinak. Kemudian melakukan mirip yang dikisahkan tadi. Saat memanggil burung-burung yang telah menjadi bangkai, nabi Ibrahim pun takjub bukan main. Hanya dengan "kun" (jadilah), Allah menghidupkan kembali empat burung yang telah tewas, dicacah bahkan dipisahkan bangkai tubuhnya. Maka yakinlah Nabi Ibrahim bahwa Allah Maha Kuasa, mudah bagi Allah menciptakan dan menghidupkan kembali.


Kisah Nabi Ibrahim dan empat burung yang membuktikan kuasa sang pencipta Allah tersebut pun dikabarkan dalam Al Qur'an Surah Ibrahim ayat 260. Di simpulan ayat disebutkan, "Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Kabar kisah dipotong-potongnya empat burung kemudian disatukan oleh Allah untuk dihidupkan kembali merupakan kisah tafsiran berdasarkan Ibnu Katsir dan Ath-Thabari. 


                                                                                       ****

Ibnu Katsir dalam "Stories of the prophets" menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim merupakan hamba Allah yang bertauhid. Beliau juga banyak melaksanakan perjalanan kepada Allah yang menghantarkannya pada keyakinan atas keesaan Allah. Kisah diatas pun terjadi ketika Nabi Ibrahim ingin tahu mengenai kehidupan setelah maut. Demikianlah kemudian Nabi Ibrahim meminta petunjuk Allah untuk memberinya pengetahuan. Maka diperintahkanlah perihal empat burung tersebut.

Drai cerita tersebut nampak terperinci bahwa Allah Maha segala sesuatu, apa yang diperitahkannya hanya "Kun, fayakun", Jadi, maka terjadilah. Allah maha membangkitkan sebagaimana dalam salah satu sifatNya dari Asmaul Husna, Al Baa`its adalah Yang Maha Membangkitkan. Dalam Al Qur'an banyak disebutkan sifat Allah yang agung tersebut. Dalam Al Qur'an juga disebutkan kemampuan Allah membangkitkan seperti halnya flora yang disuburkan setelah mati.

"....Dan kau lihat bumi ini kering, lalu apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan banyak sekali macam tumbuh-flora yang indah. Yang demikian itu, alasannya adalah bergotong-royong Allah, Dialah yang haq dan bantu-membantu Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan bantu-membantu Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan bekerjsama hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur," surah Al Hajj 5-7.

Dengan meyakini sifat Allah tersebut, tentu muncul akidah atas kebangkitan insan dari alam kubur. Allah akan membangkitkan setiap insan yang mati untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia. 

"Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?." Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya)," Surah Yasin ayat 52.

Subscribe to receive free email updates: